Monday, August 27, 2012

Ranjau



Fakta tentang seseorang:


Terlalu banyak mau à Indecisive
Tidak pernah jelas mau berbuat apa di masa depan, bukan karena tidak punya modal, tetapi karena terlalu banyak yang ingin dilakukan sehingga sulit untuk memutuskan.

Terlalu sensitif, tetapi hanya tentang hal-hal yang menyangkut dirinya sendiri (sensitive yang egois) à Cengeng
Perasaannya terlalu mudah merasa terluka dan terharu, tetapi nurani itu merasa terluka hanya ketika dirinya merasa disakiti. Ketika menyakiti orang lain dengan sungguh-sungguh, justru malah tidak sadar dan tidak peka sama sekali.

Egois
Fokusnya hanya pada diri sendiri. Selama diri sendiri senang, tidak ada masalah yang berarti. Tidak pernah mau peduli apakah along the way banyak orang yang merasa kecewa dan tidak dipedulikan. Ketika pacaran, pasti terlalu nempel sehingga jatuhnya manja berlebihan, terlalu ingin diperhatikan, menuntut banyak waktu dari pasangannya tanpa peduli bagaimana perasaan pasangannya.

Merasa pintar à Keras kepala à Mudah meremehkan orang
Merasa apa yang dipikirkannya sudah benar dan pasti benar sehingga seringkali keras kepala jika diberikan nasehat. Padahal, kenyataannya tidak begitu. Parahnya lagi, gara-gara merasa pintar tadi, dia juga mudah meremehkan orang. 

Rakus (tidak bisa menolak kesempatan) à Tidak fokus à Lost of mindfulness
Tidak pernah bisa menjalani satu hal dalam satu waktu. Selalu berusaha mengambil semua kesempatan yang ada di depan mata, alhasil, tidak pernah fokus mengerjakan satu hal secara mindful (benar-benar, sungguh-sungguh), hasilnya pun jarang maksimal.

Naif à Impulsif à Tidak pernah berpikir jangka panjang
Percaya bahwa di dunia ini, manusia tidak perlu takut membuat kesalahan karena segala satu datang dengan konsekuensi nyata yang mau tak mau harus dijalani. Alhasil, semua hal dilakukan berdasarkan impuls, atau hasrat-hasrat jangka pendek yang tak jarang menyesatkan, tanpa memikirkan apa yang sesungguhnya dapat terjadi dan bagaimana menghadapinya.

Definitely not open minded à Judgmental 
Sudah punya serangkaian pemikiran di kepala yang tidak mau digubris. Banyak menilai orang secara sepihak tanpa banyak melakukan analisis terlebih dahulu, akibatnya jadi cepat menghakimi dan menilai orang, padahal selama ini mengaku adil sejak dalam pikiran.

Tidak pernah bisa bersyukur, selalu merasa kurang à Negative Thinking
Tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki, sehingga terus-menerus mengejar kesempurnaan yang sebenarnya semu semata. Banyak sekali mengeluh dalam hidupnya, segala hal kecil dikeluhkan. Sebelumnya, selalu memulai kalimat dengan, “Ih, gue kesel deh…” Nah, gara-gara kebiasaan tidak puas, jatuhnya semua hal dilihat secara negatif. Mudah curiga sama orang. 

Tidak dewasa dalam mengatasi masalah
Selalu menggunakan emosi dalam mengambil keputusan. Rasio di banyak waktu justru diabaikan. Sangat reaktif menghadapi banyak situasi hidup. Gegabah dan emosional.


Drama Queen
Hidupnya penuh drama, but instead of lelah dengan itu semua, dia seolah menikmatinya dan menjadikannya penuh drama. Kenapa? Karena dia terlalu memperhatikan detil-detil kecil kemudian meributkannya, membuat permasalahan yang tidak penting menjadi besar, sepertinya karena haus akan drama.   

     


Saturday, August 25, 2012

Lagi-lagi Begini


Ada terlalu banyak ketakutan yang aku rasakan dalam hidup ini. Aku takut gagal, aku takut mengecewakan banyak orang, aku takut kehilangan, aku takut melukai perasaan orang, banyak hal. Semakin hari aku merasa hilang dari diriku sendiri. Aku merasa aku bukannya aku lagi. Seringkali aku sesali mengapa aku di sini, melakukan ini itu, yang semuanya tanpa arah dan tujuan. Aku tidak kenal diriku pun tujuan hidupku. Aku hanya menjalani hari lepas hari, tahu bahwa aku mencintaimu, aku ingin bahagia, itu saja. Aku tidak tahu apa yang akan dibawa hari esok padaku, apa yang dijanjikan masa depan untuk hidupku, apa yang kumiliki untuk menghadapi waktu-waktu mendatang.

Aku tidak sedang mengarang puisi atau prosa cinta, sayang. Aku sedang meratapi banyak hal, merenungkan buah-buah pikiran yang sama-sama saja dari kemarin. Setiap hari aku kembali memikirkan apa yang kuinginkan dalam hidup ini. Akan jadi apa aku nanti? Akankah aku berguna bagi orang-orang di sekelilingku? Akankah aku bahagia? Mengapa hidupku sekarang begitu percuma? Mengapa aktivitasku hanya diisi kegiatan-kegiatan palsu yang tiada maknanya? Aku rasakan kekosongan itu mencekat kerongkongan hingga aku malu untuk bicara. Hampa terasa membutakan. Rasa bersalah menggetirkan seluruh sendi untuk bergerak. Sampai kapan aku akan begini, sayang?

Friday, August 24, 2012

Back to Where I Used to Be

Finally I am back. After one year and three months away. 

Potongan

Tiga pembicaraan terpisah, dua secara virtual. Pencerahan.



"Gue harus keluar Indonesia, dis. Ke tempat di mana gue bisa mengembangkan diri, dan ke tempat yang bisa menghargai kemampuan yang gue miliki." 


"Nanti kalo gue udah settle di sini, gue mau ngasih sebanyak mungkin beasiswa. Kita tetep bisa selalu bantu Indonesia, walaupun indirectly."


--CJ, 24 Agustus 2012.
Pembicaraan ini merupakan rekaman pemikiran dari seorang sobat yang setelah menunggu sekian lama berhasil membebaskan dirinya pergi merantau untuk belajar, meraih cita-citanya, yang mungkin tidak akan pernah dimengerti oleh orang Indonesia. Tapi pergi tidak berarti menghilangkan tanggung jawab. Sama sekali tidak. Tanggung jawab bisa dimaknai dengan arti yang sama sekali lain, tanpa mengurangi irama dan rimanya. 

***

"Human tendency itu poligami. Gue punya crush di sini, pacar gue juga punya crush di sana. Kita sama-sama tahu dan nggak papa, yang penting kita nggak berusaha flirting untuk bisa pacaran sama dia." --IK, 24 Agustus 2012.


--IK, 24 Agustus 2012
Sama sekali tidak bermaksud mendukung poligami, teman yang satu ini berusaha menjelaskan bahwa di sulitnya hubungan jarak-jauh antara dia dengan pacarnya, sangat normal untuk menyukai orang lain, seperti yang dilakukan dia dengan pacarnya tetapi dengan sangat terbuka satu sama lain sehingga tidak ada ruang untuk mereka bisa berusaha pacaran dengan crush mereka itu. Tapi tentunya permasalahan saya tidak semudah apa yang mereka hadapi. Kesetiaan dan kejujuran tetap harus jadi tonggak utama. Dan bagi sebagian orang, poligami hanyalah alat manusia untuk menjustifikasi keadaan yang membenarkan dirinya sendiri. Highly noted


***

"--- nih bener-bener extends my connection. Tempat magang, pacar segala gue dapet di ---."


--CD, 17 Agustus 2012
Baru saja mendapatkan berita mengejutkan dari teman, atau tepatnya seseorang yang selalu saya idolakan dari dulu, yang sekarang sudah punya pacar! CD adalah tipe perempuan mandiri yang punya terlalu banyak prestasi, cantik, unik, cerdas, dan sederet kata-kata membanggakan lainnya. Bahagia rasanya mendengar dia akhirnya bisa menemukan seseorang yang care and fully respect what she has in mind.

Sunday, August 19, 2012

The Only Reason

You are the sunshine of my lifeThat's why I'll always be aroundYou are the apple of my eyeForever you'll stay in my heart

I feel like this is the beginningThough I've loved you for a million yearsAnd if I thought our love was endingI'd find myself drowning in my own tears

You are the sunshine of my lifeThat's why I'll always stay aroundYou are the apple of my eyeForever you'll stay in my heart

You must have known that I was lonelyBecause you came to my rescueAnd I know that this must be HeavenHow could so much love be inside of you?

You are the sunshine of my life, yeahThat's why I'll always stay aroundYou are the apple of my eyeForever you'll stay in my soul

You are the sunshine of my life, babyThat's why I'll stay aroundCan't stop livingYou are the apple of my eye