Thursday, June 24, 2010

best gift ever

Di tengah2 kesibukan gw yang super padat dan menyita waktu ini, gw merasakan cobaan yang luar biasa. Ga ada satu hari pun yang gw lewatin tanpa marah2, nangis, kecewa, dan segala kepenatan lainnya.
Pusing dan bingung, adalah kata2 andalan gw untuk seminggu belakangan ini.

Gw ga nyangka kalo semuanya akan jadi serumit ini, untuk mengurus kepergian ke Selandia Baru. Dengan 6 orang lain yang akan berangkat, ternyata malah menyulitkan gw di banyak hal.
Walaupun begitu, seperti biasa, gw selalu nerima aja.
Pada dasarnya gw suka menolong orang lain.
Dan gw tulus dan dengan senang hati menolong semaksimal yang gw bisa.

Hanya saja, yang terjadi belakangan ini kok sepertinya semakin menjadi-jadi,
membuat gw bertanya-tanya, apakah gw harus berangkat ato ga kalo situasinya kaya gini terus.

Ga akan ada kata-kata yang sanggup menggambarkan betapa repotnya gw dalam seminggu ini.
Huh. Seluruh tenaga terkuras.
Pikiran ga tenang, perasaan juga berantakan. Naik turun sepanjang waktu.
Giliran satu masalah terselesaikan, masalah yang lain dateng lagi.
Ga berenti2, kaya siklus.

Bener kata Boby,
bulan ini mungkin adalah bulan terpanjang yang gw rasakan.
Secara setiap hari nya gw amat2 merasakan perjuangan untuk melewatinya.
kalau biasanya gw bisa nyantai2 dalam satu hari.
Ini ga sama sekali. Setiap detik jadi berharga.
Bahkan untuk istirahat cukup aja gw ga mampu.
Tidur malem banget untuk ngurusin ini itu, dan
bangun pagi banget untuk siap2 berangkat ke kampus - lagi2 untuk mengurus ini dan itu.

Jujur,
kalau ada pilihan untuk menyerah, gw pengen ngambil pilihan itu.
Tapi secara gw orangnya agak2 idealis,
gw selalu berusaha untuk ga menyerah di tengah jalan.
That's something that I should keep to hold on.

Hidup gw cukup berantakan banget sekarang.
Ga cukup sih, berantakan akan lebih tepat.
Bahkan berantakan aja ga mampu menggambarkan itu semua.
Kayanya begitu banyak konflik dalam usaha keberangkatan gw ini.
Tapi gw berusaha yang terbaik untuk menyelesaikannya, dan bukan menghindar darinya.

Seperti janji gw sebelumnya, bahwa postingan2 berikutnya haruslah postingan yang positif,
then this is the time.
Bahwa gw harus bisa melihat sisi positifnya.

Dari semua sisi positif yang bisa gw ambil,
this is the best one.
I just realized how much Edo meant for me.
I cannot do anything without him, rite now.

Jadi selama seminggu penuh ini, dia nganterin gw ke segala tempat di penjuru Jakarta ini.
Dengan penuh kesabaran, dan kantong jebol tentunya karena setiap hari kita harus siapin Rp 50rb untuk bensin, belum ditambah dengan makan siang dan makan malam (yes, gw pergi dari pagi sampe malem).
Dia ada di saat gw nangis, dia ada di saat gw ketawa.
Dia ada buat menghibur gw, dia ada untuk membuat gw lega.

Emang ada saatnya dia ga terlalu ngerti permasalahan gw dan ga bisa bantu.
Tapi, sadar atau ga, kehadiran dia itulah yang sebenarnya mengaburkan kekecewaan2 gw terhadap hidup yang lagi gw jalani sekarang.
Kalo ga ada dia, mungkin gw ga akan bertahan.
Karena gw sadar bahwa dia ada buat gw, selalu mendengarkan gw, selalu mengayomi gw, selalu berusaha yang terbaik buat gw, selalu mengorbankan segalanya buat gw,
gw jadi kuat.
Gw jadi mampu berdiri lagi ketika gw jatuh.
Gw jadi kembali ceria lagi ketika gw down berat.

Dia lah yang bisa bikin gw berangkat ke sana, kalau sampe jadi.
Karena semua yang udah dia kasih itu lah, yang bikin semuanya jadi mungkin.
Mulai dari ngasih uang, ngasih tenaga, ngasih waktu, ngasih hiburan, ngasih keceriaan, ngasih semuanya.
Mulai dari temenin ke rektorat, travel agent, money changer, sampe temenin beliin sepatu di ambasador.
Mulai dari minjemin gloves, sampe socks, sampe koper, sampe ipod, sampe kamera. Semuanya.
Semuanya itu dia lakuin dengan TULUS, tanpa sedikit pun pernah complaint.
Sebuah pengorbanan dan kesabaran yang luar biasa,
yang ga pernah bisa tergantikan oleh apapun.

With this post,
I want to thank you, Babe.
For being such a wonderful guy I have ever met.

Nothing can describe how greatful I am, to have you in my life.

Mungkin buat sebagian orang ini sangat gombal.
Tapi kalo mereka itu melihat betapa Edo mampu memberikan semuanya dengan hati tulus, mereka akan liat betapa mulianya seorang Edward Bonar Pangihutan Sihombing.


Yes babe, I love you.

Thank you so much :)

Wednesday, June 23, 2010

never

I never asked for such thing.

Never asked for clothes.

Never asked for shoes.

Never asked for underwear.

Never asked for many things I needed.

Never since I was just a little kid.

Never.

Never even try.

Or never even hope to ask.


I tried to cover all from my own savings.

Now, I beg you for one special wish.


Again, you ask me to cover it myself.



Everyday, I struggle to collect as much as I can.

Still, its not enough.

Still have to do many many things to get through this.


I just pray it will happen.






I know this post should be positive rather than the way it is.
But I dont have any channel left to express my feelings now.
Be honest is the simplest way I could do.