Wednesday, February 23, 2011

hari pemalas sedunia

hari ini hujan deras mengguyur Jurong West siang menuju sore hari. saya jelas basah terjebak hujan karena kebiasaan melupakan payung. hujan selalu punya efek berbeda bagi setiap orang. tapi efek yang saya temukan hampir sama di setiap orang adalah "rasa malas" untuk melakukan apapun. hujan banyak membuat orang membayangkan kasur dan selimut. dan melepas kepenatan seterusnya.

itulah tepatnya yang saya lakukan. saya tidak berniat belajar. mengerjakan tugas. atau apapun. saya memilih untuk menyeduh mie dalam cup. makan semua biskuit persediaan dalam lemari, dan menikmati film-film dari youtube.

film ini adalah salah satu film kesukaan saya sejak kecil. dan setiap kali saya menontonnya, saya pasti menangis. dan saya suka sekali dibuat menangis oleh film. bagi saya, film yang berhasil membuat saya menangis, itu adalah film yang bagus, apapun ceritanya hahahaha

ya, jadi saya menonton sekali lagi. dan menangis sekali lagi. ceritanya sangat menyentuh. film ini memberikan saya inspirasi dan semangat, untuk berani bermimpi. untuk berani berimajinasi. karena hidup ini memang adalah drama. hidup adalah panggung sandiwara.

masih betah berlama-lama di tempat tidur, saya tertarik untuk menonton cin(t)a. tapi kemudian keinginan itu tergantikan dengan film lain, mereka bilang saya monyet, yang diperankan oleh titi sjuman.


awalnya, saya merasa film ini sama saja seperti film sebelumnya. berbau dongeng. tidak riil. tidak mampu ditangkap logika karena seakan hiperbola. tapi jika kita mau memperhatikan lebih jauh, film ini benar-benar bertolak belakang. film ini benar-benar rendah hati.

rendah hati berarti mengungkapkan realitas nyata. dekat dengan kehidupan sehari-hari. dan itulah yang berusaha digambarkan oleh film ini. di mana banyak sekali korban penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga, yang tak tertangkap oleh berita.
korban tersebut memilih untuk diam, atau terpaksa untuk diam, karena tak punya pilihan lain. korban tersebut tinggal dalam kekelaman, seakan tak mampu bangkit untuk membela diri. dan ini adalah realitas. dan korban tersebut adalah orang-orang terdekat kita, yang mungkin tidak kita ketahui keadaannya.

disinilah saya mengangkat topi untuk Djenar Maesa Ayu, karena dia selalu melahirkan ide-ide brilian pada topik-topik yang masih dianggap tabu oleh masyarakat. dia berani terlihat berbeda. dia bisa menciptakan kesadaran bagi kaum muda akan kehadiran korban kekerasan tersebut. karena dia lah, saya sadar, bahwa kasus semacam itu nyata. dan ada. dan dekat.

peka. itu penting.



1 comment:

kepot said...

Lagi nyari gambar monyet dengan keywod monyet malah di suguhkan dengan film mereka bilang aku monyet yang di bahas di artikel hari pemalas sedunia ini. Tapi keren endingnya bisa membuat kaum muda sadar, peopele.passion.perspective :D