Bola memang bisa menyatukan banyak orang. Walaupun pertemuan kali ini dengan sohib tercinta bukan utamanya karena bola, tetapi ada pula bukti untuk pernyataan yang mendahuluinya. Kuperhatikan gerak-gerik orang-orang yang menonton bola di lounge ini: meja sebelah yang terdiri dari 2 lelaki dan 1 perempuan, dan pegawai-pegawai lounge tak pandang kelamin, dan kami: sahabat semati (wakakakakaka). Sepi sebenarnya, tapi suasananya tak bisa dibilang sepi sama sekali. Semangat dari lapangan seolah ikut merayapi hati-hati para penonton di sini sehingga sorak sorai juga terdengar dari kami-kami.
Mungkin semua dapat terjadi karena kami sama-sama mendukung Indonesia, sehingga kami pun bersahut-sahutan mengomentari mereka yang berpeluh keringat di lapangan hijau itu, seakan kami semua pernah kenal di kehidupan sebelumnya. Kekecewaan yang sama muncul ketika tim Indonesia tak berhasil menaklukkan gawang Thailand. Dan kegirangan yang sama pun timbul kala Indonesia mengakali serangannya sampai tuntas.
Hebat memang bola itu, benda bundar yang ajaib. Siapa sangka jutaan orang bisa terhanyut di dalamnya? Atau perusahaan besar yang mau mengeluarkan kocek mensponsorinya? Atau politik kotor yang mati-matian yang ingin menguasainya?
No comments:
Post a Comment