Aku
tidak tahu Tuhan ada di mana, pun kebenaran. Aku mengarungi ruang-ruang hampa
tanpa tahu akan ke mana. Hancur, terluka, tapi tidak tahu juga harus berbuat
apa. Siapa sebenarnya aku? Siapa sebenarnya dia? Apa yang sesungguhnya terjadi?
Kenapa semuanya berantakan seperti ini?
Kebenaran
hanyalah segenggam angin yang tak pasti.
Tidak ada yang benar-benar bisa menceritakannya, atau mengakuisisi
keabsahannya. Hanya Dia yang tahu. Hanya Dia yang mengerti. Dan aku harus tetap
bergulat dengan nasibku, yang serba terombang-ambing.
No comments:
Post a Comment