Aku memang telah berhasil mengumpulkan seunggah keberanian untuk melangkah maju, walaupun perih melanda batin.
Aku memang telah berhasil melupakan sentuhanmu, tapi tidak senyummu.
Suaramu, tapi tidak rasa nyaman bersamamu.
Candamu, tapi tidak pesonamu.
Lantas, apakah aku masih tinggal dalam bayang-bayangmu?
Aku pun tak tahu.
Kupikir, aku telah dapat melewati hari-hari berat tanpamu,
membuang segala kegetiran yang tertelan sejak hari itu.
Kupikir, aku telah berjalan tegak setelah aku berada jauh dari kamu.
Kupikir, aku telah dapat membusungkan dada,
bisa tertawa tanpa kamu.
Ternyata,
indahnya waktu bersamamu masih bisa merasuki aku,
hingga aku merasakan getaran-getaran aneh menyusuri tubuhku.
Kamu,
masih bisa membuat aku goyah, tak lagi berpijak di tanah.
Kamu,
selalu bisa membuat aku jatuh,
lagi dan lagi.
Hidup ini memang tak pernah sama tanpa kamu.
Kapankah kamu akan benar-benar pergi?
No comments:
Post a Comment