Pikiranku rumit, seperti hari-hari biasa pada umumnya. Aku tidak punya arah dan tujuan untuk mengarahkan pikiranku hendak kemana. Tentunya aku kembali berkutat di poros yang itu-itu saja, if you know what I mean. Yes, we did have another fight, again. Lelah rasanya terus-menerus diterjang permasalahan, seolah tidak pernah ada waktu tersisa untuk menghela napas sejenak, menikmati momen indah berdua, saling menyayangi dan tidak perlu bertengkar atau mengabaikan permasalahan yang sebenarnya itu-itu saja.
Kurasa, aku sudah kehilangan kata-kata untuk menggambarkan perasaanku yang begitu cair, tapi berkutat pada siklus yang mandek, dan tidak pernah meluas ke mana lagi. Lemas, pasrah, dan lelah. Itu saja yang bisa kukatakan sekarang. Aku tidak peduli masalah apa yang kami hadapi kini, yang aku tahu adalah bahwa mungkin kami memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Kami, dengan segala kekerasan hati, masa lalu masing-masing, prinsip hidup yang berbeda, keegoisan tersendiri, dan banyak hal lain yang memang tidak dapat menyatu.
Ada terlalu banyak yang berkelumit, berkelindan, sekaligus bertabrakan di kepalaku saat ini. Ide yang runtuh akan pernikahan, kehancuran hubungan, kekeringan hati, perasaan kesepian dan tidak ingin kehilangan, sesungguhnya ada terlalu banyak. I am speechless and heartless.
No comments:
Post a Comment