Ada
perasaan yang berbeda ketika kami membuka tahun yang baru ini. Pertengkaran
yang sudah menjadi lagu lama, hari ini menguapkan secercah cahaya bagi hubungan
ini ke depannya. Setidaknya, begitulah yang kurasakan. Aku menikmati
kebahagiaan itu. Aku menikmati kebersamaan dengan dirinya. Aku merasakan cinta
yang sesungguhnya. Cinta yang tidak egois, cinta yang begitu pengertian dan
sejuk mendamaikan hati. Cinta yang selama ini tertutup oleh emosi panas dan
debu arogansi.
Kami
belajar terbuka. Meluapkan segala perasaan di hati. Lebih dari yang sebelumnya
kami miliki. Aku harap itu yang jujur dari lubuk hati terdalam. Aku harap itu
yang benar-benar terjadi. Bukan rekayasa, seperti yang selama ini sering keluar
dari bibirnya, atau yang ia anggap keluar dari bibirku. Aku berharap rasa
percaya itu bisa menyeruak masuk ke dalam hati kecilnya. Hingga ia tahu betapa
aku jatuh hati padanya. Dan betapa aku begitu total menyerahkan segalanya.
Namun
aku menyadari betapa duri-duri itu menggerogoti daging. Ada begitu banyak
peristiwa mengecewakan yang melintas di waktu belakang. Sejarah yang tak
mungkin kami perbaiki karena telah lampau. Hati kami dibuat kalut olehnya,
seolah serangan fajar baru saja menerjang. Sakit sama dirasa. Perih dan sesal
memenuhi jiwa, walau tiada kata dapat meraba apa yang sesungguhnya menusuk
batin.
Hidup
ini tidak mudah. Sebagian orang memilih untuk menjalaninya dengan penuh
tanggung jawab. Sebagian lagi tidak. Aku termasuk pada sebagian yang kedua. Dan
aku harus menanggung risikonya. Tapi dia tidak. Dan tidak sepatutnya.
No comments:
Post a Comment