Dulu, saya tak pernah tahu apa itu.
Hari ini rasanya saya tahu.
Saya selalu belajar dari manusia.
Kalau kebanyakan orang belajar melalui buku, yang sebenarnya adalah perwujudan manusia di dalam kertas, saya lebih senang belajar langsung. Lewat pembicaraan yang menghadirkan fisik manusia di dalamnya.
Tapi, yang namanya teknologi selalu berkembang. Tak perlu lagi lah bertemu untuk sekadar belajar, baca saja blog orang tersebut, maka Anda akan dapat banyak pelajaran.
Lantas, apa hubungannya belajar dari blog dengan enggan menulis?
Ya, sekilas, keduanya memang seperti garis yang sejajar, tak memiliki titik temu.
Tetapi, bagi saya, jelas keduanya berhubungan.
Saya banyak melihat dan membaca blog orang-orang. Mulai dari teman terdekat sampai orang-orang terkenal dan terkemuka di mancanegara. Dari sanalah saya mulai terinspirasi untuk melakukan banyak hal. Terinspirasi juga untuk menulis.
Anehnya, saya justru jarang sekali menulis setelah saya melihat blog-blog tersebut.
Mengapa begitu?
Malu.
Kok rasanya orang-orang amat pandai ya menulis? Mengapa saya tidak?
Nah ya,
rasa-rasa semacam ini kemudian muncul.
Malu, rendah diri, pengecut.
Payah!
Sudah bukan saatnya saya merasa begitu.
Hari ini saya berefleksi,
justru dengan enggan menulis, kemampuan saya untuk menulis tidak bertambah.
Malah bertambah buruk karena kemampuannya sudah terlampau berkarat.
Jadi, sudah benar ketika inspirasi itu datang.
Dan ketika sebuah inspirasi datang, harus langsung dibawa ke meja eksekusi.
Supaya tak berkarat dan tak usang.
Justru kalau sudah begitu, pantang lah mundur.
Jalan terus!!
No comments:
Post a Comment